Senin, 07 Desember 2009

Benarkah Aku Terlalu Dominan?

Hari ini aku memang not in the mood. suntuk. sumpek. kesel. dan lain-lain... ada satu hal yang membuatku seperti ini. aku terlalu dominan, begitu kata temenku... ini berawal dari tugas kelompok yang sebagian besar aku dan salah seorang temanku yang mengerjakan. sedangkan dua yang lainnya tidak ikut berperan hanya menyumbangkan uang untuk biaya penyelesaian tugas...

Oke, aku akui memang aku ingin selalu ambil peran dalam segala hal yang melibatkan diriku. aku ingin aku juga bekerja dalam hal apa pun, salah satunya adalah mengerjakan tugas kelompok. yang sebenarnya aku begitu benci tugas kelompok, aku lebih suka tugas individu...

Apa yang sebenarnya terjadi...

Aku memang orang yang asal bicara. tadi aku bilang pada salah seorang temenku kalo dia gak berperan apa-apa. sungguh, maksud aku hanya bercanda, karena aku memang ikhlas mengerjakan tugas tanpa bantuannya, tapi ternyata dia tersinggung. dia bilang aku yang terlalu dominan dalam hal ini. aku dan salah satu temenku yang ambil peran, berdua mengerjakan tugas. dan dia bilang aku selalu menolak saat dia menawarkan diri untuk turut serta... hey, aku gak butuh tawaran! aku ingin dia bicara dengan tegas kalo dia memang ingin mengerjakan itu bersama-sama. bukan sekedar menawarkan.

Aku baru sadar kalo aku terlalu dominan. tapi apa yang terjadi kalo aku gak dominan? siapa yang akan menjadi leader? yang mengatur ini dan itu? meskipun aku sebenarnya bukan leadernya...

Kalo memang dia merasa aku terlalu dominan, kenapa dia gak mengejar aku? bukankah dia juga bisa menjadi dominan? kenapa aku yang harus mundur beberapa langkah? dan aku terdiam menyimpan kejengkelanku.

Tapi rasa kesal itu gak berlangsung lama, karena sepulang kuliah kami saling bermaafan dan saling bertukar senyum...

Tapi tetap saja perasaan jengkel ini masih ada. mungkin aku memang harus mundur sedikit untuk memberi kesempatan pada temanku yang satu ini...

Minggu, 06 Desember 2009

Biarkan Kereta Itu Lewat, Arini

Arini menoleh ke arah Nick dengan perasaan serba salah. Nick pasti tersinggung kalau tidak diperkenalkan. Dan Arini tidak dapat melupakan bagaimana reaksi tamu terhormatnya itu. Dia begitu terkejut. Tidak menyangka pemuda yang seperti anak SMA itu suami Ibu Arini Utomo yang direktris...

"Mengapa kamu tidak memakai pakaian
yang lebih baik kalau menjeputku?"
"Apa kurangnya pakaianku? Aku tidak memakai celana pendek seperti Tarzan,kan?"
"Istrimu direksi, Nick!"
"Apa bedanya kalau istriku tukang jual jamu sekalipun?"
"Tolonglah menghargai istrimu. Menjaga perasaannya di depan karyawan-karyawannya.
Kolega-koleganya. Tamu-tamunya."
"Kamu yang tidak pandai menjaga perasaan suamimu! Di depan mereka seperti malu mengakui aku sebagai suamimu! Jika seandainya muat, kamu pasti sudah menyimpanku baik-baik di dalam tas!"

Apa yang terjadi jika wanita karier yang punya kedudukan menikah dengan seorang pemuda yang berumur sepuluh tahun lebih muda?

Lebih-lebih bila pemuda itu belum punya pekerjaan dan memilik seorang ibu yang gemar mencapuri urusan rumah tangganya.

Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat

Delapan tahun yang lalu karena takut ketinggalan kereta, Arini telah menumpang kereta yang salah. Kereta api yang menjerumuskannya ke jurang penderitaan. Tetapi penderitaan yang bagaimanapun beratnya tidak menjerumuskan perempuan sederhana yang polos dan bodoh seperti Arini ke lembah kenistaan. Dia tidak membiarkan dirinya jatuh ke dalam pelukan laki-laki. Atau terkapar menangisi nasibnya di tempat tidur. Dengan sisa-sisa kekuatannya sendiri, Arini berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Bertekad menjadi seorang wanita terhormat, agar tidak seorang pun berani menghinanya lagi. Dia menempa dirinya menjadi seorang wanita karier yang sukses, meskipun untuk itu dia terpaksa mulai dari tempat yang paling bawah sekali. Di ujung suksesnya, ia mengira tak ada lagi kereta yang akan melintasi hidupnya. Tetapi dalam sebuah kereta api cepat di daratan Eropa, kereta api terakhir yang menuju Stuttgart, Arini berjumpa dengan Nick. Dan di dalam diri laki-laki yang sepuluh tahun lebih muda ini, Arini menyadari, masih ada kereta api yang akan lewat. Kereta yang membawanya ke Jakarta. Mempertemukannya kembali dengan Helmi, laki-laki yang pernah menjadikannya seorang istri pulasan, demi menutupi skandal cintanya dengan Ira, teman Arini yang telah menikah. Dendam yang membara di hati Arini nyaris menemukan pelampiasannya ketika ia melihat apa yang telah dilakukan Helmi terhadap anak perempuan mereka selama ini. Dan di dalam diri anaknya yang telah ditinggalkannya begitu saja selama tujuh tahun, yang lebih memilih ibunya daripada Arini, dia kembali dihadapkan pada suatu dilema.

Sabtu, 05 Desember 2009

Harapan Semu

Usiaku udah 20 tahun sekarang. dan selama itu pun aku belum pernah merasakan yang namanya pacaran. seperti yang dilakukan temen-temenku, pacaran...
Jangan pernah berpikir aku gak mengingikan seseorang berada disampingku. aku tentu membutuhkannya, tapi aku tau itu gak bisa dipaksakan dan bukan pacaran hanya dengan tujuan supaya punya pacar, lebih dari itu...

aku emang menolak, karena ku pikir aku gak jatuh cinta sama mereka...tapi baru ku tau tentang diriku sendiri kalo aku juga menolak saat seseorang yang kucintai mencintaiku juga...dia adalah lelaki pertama yang membuat aku deg-degan dan membuat panas mukaku. bukankah kita gak akan seperti itu kalo kita gak jatuh cinta padanya?
Aku merasa menjadi putri saat disampingnya, karena dia emang memperlakukan aku seperti putri. memperlakukan aku seperti wanita dewasa. karena dia memang terlalu dewasa buatku, tapi itu justru yang membuat aku jatuh cinta, perlakuannya dan perhatiannya. dia mampu membuat aku merasa bangga terhadap diriku sendiri sampai aku rela berangkat saat panas dan hujan untuk menemuinya...saat berjalan disampingnya...saat minum dengannya...saat dia menatapku...saat gak sengaja kulitnya menyentuh kulitku...aku jadi gelisah...dan malu...
tapi aku tau aku akan merangkai harapan semu jika bersama dia. aku terlalu penuh pertimbangan. dan tentunya aku gak memikirkan diriku sendiri. aku juga memikirkannya dan keluargaku, tentang apa jadinya jika aku bersamanya...lebih banyak sukanya atau dukanya...aku harus berpikir realistis. namun ternyata setelah lama berpisah, cintaku mulai pudar, karena cinta bagaikan pohon, membutuhkan air agar tetap hidup, dan karena perpisahan itu, gak ada lagi air yang bisa menumbuhkan cintaku lagi...

Rabu, 21 Oktober 2009

Begitu Menyedihkan

Hari sabtu kemarin gak sengaja aku lihat Oprah Winfrey Show di Metro TV. Topiknya tentang tentara Amerika yang harus diamputasi kakinya karena serangan bom di Irak. begitu banyak tentara-tentara yang harus bersedih karna kehilangan kakinya. dan untuk tentara yang hanya satu kakinya yang diamputasi, mereka masih beruntung. karena gak sedikit dari teman mereka yang harus kehilangan kedua kakinya. ada juga tentara wanita yang harus kehilangan telapak tangan kirinya. dan salut, dia masih ingin tetap bergabung di dunia militer.

dan entah udah berapa ribu tentara Amerika yang mati di Irak...

gak terasa mataku basah. bisa kamu bayangkan, bagaimana perasaanmu saat kamu bangun di pagi hari dan kamu gak melihat kakimu lagi? bagaimana kesalnya kamu saat ingin berjalan dengan santai tapi harus bersusah payah mengambil tongkat? bagaimana sedihnya kamu saat selalu orang lain yang harus membantumu dalam segala hal?

aku sedih sekali melihatnya (terlepas dari misi tentara Amerika menyerang Irak)...bukan berarti aku gak sedih tentang rakyat Irak yang jadi korban. tapi yang ku lihat kemarin kisah tentara Amerika, jadi aku membahas ini.

aku cuma berharap, jangan ada perang lagi..

Sabtu, 03 Oktober 2009

Kenangan Di Bali

Jalan-jalan ke bali kemaren yang paling aku suka waktu di pantai kuta sore-sore sambil liat sunset, sayangnya agak mendung, jadi gak begitu bagus, mataharinya ketutup awan, dan sekali-sekali ada pesawat yang mau landing, bagus sekali. yang gak pernah kulupakan adalah suasananya yang begitu nyaman, sambil duduk di pasir dan menatap jauh ke langit, entah pikiranku kemana aja waktu itu, sepertinya ingat semua hal yang pernah terjadi dan mengkhayal sesuatu yang aku inginkan. dan teman-temanku lagi berlarian di pinggir pantai, aku suka melihat itu, melihat raut muka yang penuh kebahagiaan... tapi gambar yang di atas ini bukan gambar yang ku ambil sendiri, ini sih gambar hasil ngopy, hehe...
meskipun sebelum duduk santai aku harus susah-susah dulu cari musholla soalnya belum sholat ashar, tapi sayangnya udah muter-muter aku gak nemu musholla... temenku lalu tanya ke pak satpam di depan hotel, dan si pak satpam bilang musholla adanya di dalem hotel. waduh, aku agak ragu-ragu juga, tapi temenku yang maksa, akhirnya oke deh, dan tentu aja ngelewati para turis luar yang lagi berenang di kolam, huhuhu... gak tau kenapa aku yang ngerasa yang gak enak, soalnya aku pake jilbab dan berjalan di depan mereka...dan sebelum sampai di musholla, kami disapa karyawan hotel yang orang bali asli, dan mereka ramah banget, salut...kembali ke pantai...aku mulai santai setelah sholat, duduk lagi di pantai, dan liat pria bule yang menggandeng wanita asia yang lagi hamil. aku ngeliatnya gimana ya...gak bisa diungkapkan...seorang wanita yang kulitnya gelap (seperti kulitku...hehe...) digandeng pria bule yang kulitnya jauh lebih putih, dan si wanita lagi hamil...aku jadi suka melihatnya, begitu indah dipandang, perpaduan dua ras yang berbeda memang mengagumkan...hmm...jadi teringat seseorang nih, yang kulitnya jauh lebih putih dariku, haha...suatu hari nanti aku ingin kembali lagi ke pantai kuta, dan berharap ada seseorang yang special yang mendampingiku...:)

Disleksia

Tidak mengherankan anak kelas satu dan dua SD mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Namun, dengan latihan yang berulang-ulang, anak akan bisa melaluinya. Lain halnya jika anak masih mengalami kesulitan membaca dan menulis pada saat kelas lima atau enam SD. Bisa jadi anak mengalami gangguan disleksia.

Disleksia adalah suatu kondisi pada anak yang mengalami kesulitan dalam hal membaca, mengeja, dan menulis, namun memiliki kemampuan standar yang lain. Anak disleksia juga mengalami kesulitan mengerjakan sesuatu yang memerlukan hafalan, susah mengurutkan sesuatu, dan memiliki gerakan motorik yang kurang baik. Kesulitan-kesulitan ini bias menyebabkan anak disleksia kehilangan rasa percaya diri karena merasa berbeda dengan anak-anak yang lain. Akibatnya anak disleksia bisa dihinggapi rasa cemas, gugup, kurang motivasi, serta tentang konsentrasi dan perhatian yang pendek. Jika guru atau orang tua bisa merasakan kesulitan-kesulitan tersebut maka akan lebih mudah untuk menolong anak disleksia. Karena semakin dini kelainan ini dikenali, semakin mudah pula pengobatan yang dapat dilakukan sehingga anak tidak terlanjur larut dalam kondisi yang lebih parah.

Bagaimana mengenali disleksia?
1.Lambat bicara jika dibandingkan dengan anak seusianya atau sering kesulitan dalam mengucapkan kata-kata yang benar.
2.Susah membedakan huruf-huruf yang bentuknya mirip seperti b dan d, m dan w, s dan z.
3.Sering terbalik membaca kata-kata yang mirip bentuknya seperti abu-abu, gila-gali, batu-buta, dan dapat-padat.
4.Sulit mengingat dan memahami apa yang didengar dan dibaca.
5.Kesulitan dalam mengingat kata-kata dan nama-nama.
6.Tulisan tangan yang buruk.
7.Bingung menghadapi simbol-simbol matematis.
8.Bingung menentukan arah kiri dan kanan serta bingung harus menulis menggunakan tangan kiri atau kanan.
9.Membaca lambat, terputus-putus, dan tidak tepat.

Yang perlu dilakukan guru dan orang tua:
1.Guru menempatkan anak disleksia di barisan paling depan agar perhatian dia terfokus pada guru sehingga guru bisa mengawasi dan mendampingi.
2.Guru membantu anak disleksia membuka halaman pad buku, agar tidak keliru membuka halaman yang lain.
3.Guru memberi waktu yang lebih banyak kepada anak disleksia untuk menulis atau mengerjakan soal.
4.Orang tua harus rajin melatih anak disleksia dalam hal membaca atau menulis.
5.Orang tua dan guru harus bisa meyakinkan anak disleksia, memberikan motivasi, dan memberi dukungan dan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan anak disleksia.
6.Orang tua dan guru harus bisa menjaga perasaan anak disleksia dengan tidak membandingkannya dengan teman-temannya.

Pengobatan:
1.Jika guru dan orangtua mencurigai bahwa anak mengidap disleksia, maka sebaiknya cepat berkonsultasi dengan psikolog atau sekolah pengajaran khusus (special education). Dengan begitu, guru dan orang tua bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu anak tersebut melewati kesulitan-kesulitannya.
2.Pengejaan tidak hanya dilakukan terhadap apa yang didengar atau diucapkan, tetapi juga mengintegrasikan kemampuan penglihatan dan kepekaan sentuhan. Cara ini dilakukan agar otak mudah bekerja karena lebih mudah mengingat.
3.Tingkatkan rasa percaya diri anak disleksia. Anak disleksia bukanlah anak yang bodoh. Mereka bisa memperdalam kemampuannya dengan latihan yang maksimal. Jadikanlah, anak disleksia bangga terhadap kemampuan yang dimilkinya. Dan percayakan pada mereka bahwa keterbatasan ini dapat diatasi.

Selasa, 15 September 2009

Makanan, tokek, sirup, dan kue

Humm..

Kemarin hari yang melelahkan! Ada acara kirim-kirim makanan ke sodara, dan aku yang harus ngantarkan siang-siang hari yang panas, uh!
Terakhir, aku harus ngantarkan ke rumah budhe di Mangli dan sekalian ke rumah bu Indri (ibu dari Dafin, murid les ku). Waktu berangkat dari rumah, cuaca lagi panas-panasnya, jadi aku gak bawa jas hujan dan jaket. Gak taunya, setelah keluar dari rumah budhe, aku santai-santai aja naik motor, eh, tiba-tiba aja hujan turun deras banget... aku basah kuyup... tapi gak langsung berhenti, aku harus nyari tempat untuk berteduh. Dan sampailah aku di sebuah halte. Duhhh, dinginnya... apalagi haltenya bocor, hiks!

Saat itu keadaan halte sepi, cuma ada aku dan seorang bapak yang duduknya agak jauh denganku. Aku sms bu Indri kalo aku datangnya pasti telat. Hmm.. bu Indri ngapain yang kok aku disuruh datang ke rumahnya, padahal udah gak ada les lagi sebabnya udah mau lebaran dan lagian Dafin gak ada di rumah, dia liburan di Probolinggo ke rumah budhenya. Jadi, ada apa ya??? Yang terlintas di pikiranku kemarin tuh kalo aku akan disuruh berhenti aja ngelesi Dafin, haduh... aku takutnya bu Indri gak cocok samam cara aku ngelesi putranya... tapi aku harus siap sama apa pun yang akan terjadi nanti. Semangat!

Dan suara bapak yang ada di sebelahku bikin kaget aku yang lagi mikir. Entah mau ngajak ngobrol atau emang mau tanya beneran. Dia tanya aku pake kartu apa, soalnya dia mau nelpon kok ada gangguan trus, aku jawab aja seadanya... dia terus mendekat dan mengalih pembicaraan. Dia tanya tempat tinggalku, aku jawab aja aku tinggal di Jenggawah (sebuah kecamatan di kota Jember).

Si Bapak : Di Jenggawah ada yang jualan tokek gak?
Aku : Tokek? Wah, gak tau pak!
Tokek? Baru kali ini aku ketemu orang yang nyari tokek. Buat apa coba?! Di rumahku aja kadang-kadang ada suara tokek, aku gak peduli... Ehmm, bapaknya ini lantas cerita tentang bisnisnya nyari tokek buat dikirim ke Belanda katanya. Hihi... aku geli dengernya! Jujur deh, aku gak tau apa manfaat si tokek tuh! Dia bilang si tokek ini buat obat penyakit AIDS. Huah! Dasar diriku ini emang kurang pengetahan!

Si Bapak : Kalo kamu bisa kasih saya tokek sebesar ini (Si Bapak pegang tiang besi di belakangku), kamu saya kasih motor atau uang 10 juta.
Aku : Hahaha... (aku ketawa aja keras-keras)
Si Bapak : Loh?? Gak percaya? Saya beneran nih, ini bulan puasa, gak mungkin bohong.
Aku : (tetep aja ketawa)
Si Bapak : Gini aja, kamu cari aja tokeknya, terus hubungi saya, kalo saya gak beli, itu berarti saya bohong.

Ahh, bapak ini. Ngomongnya lancar banget, logatnya lucu, dan suaranya kasar. Orangnya sederhana, kulitnya hitam, dan udah agak tua. Dia cerita juga asal usulnya. Dia bilang dia orang NTT.

Aku : Lah, kok sekarang tinggal di Jember?
Si Bapak : (dengan entengnya jawab...) bisnis tokek!

Setelah ngobrol masalah tokek, dia kembali cerita tentang dirinya. Dia bilang dia itu seorang muallaf. Dulunya dia itu seorang pendeta. Dan sayangnya aku gak tanya apa alasan dia jadi muallaf. Dan aku salut, dia bisa baca sebuah ayat Al Quran di depanku. Jempol deh!

Si Bapak : Sekarang gini deh, kamu bisnis sama saya, kamu minta tolong sama ayahmu dan masmu... udah punya pacar kan?
Aku : Belum.
Si Bapak : (dengan mimik gak percaya) masa sih...?
Aku : beneran.
Si Bapak : Minta sama Alloh, baca Sholawat, puasa tujuh hari, biar dapat jodoh...
Aku : (cuma senyum-senyum aja)
Si Bapak : Cari suami nanti yang baik, jangan cari yang suka mukul, cari yang baik dan penyayang, yang suka membelai, jangan waktu malam hari aja membelainya...
Aku : Hahaha...
Hujan mulai reda, aku pamitan aja setelah kami bertukar nomor telepon. Dan di sepanjang jalan aku senyum-senyum aja inget si bapak tadi. Sebenarnya masih gerimis. Tapi aku harus tetep jalan, kalo gak aku bisa kemalaman. Gak sadar tadi ngobrol sama Pak Yunus (nama si bapak) hampir dua jam, dari jam tiga sampe lima sore.
Aku gak langsung ke rumah bu Indri, tapi ke masjid kampus dulu buat sholat ashar. Eh, ternyata di masjid ada acara pengajian kecil yang anggotanya mbak-mbak pengurus masjid. Duh, malunya. Sekarang udah jam lima lebih tapi baru sholat ashar??? Tapi gimana lagi donk? Aku kan kehujanan!
Setelah sholat aku baru ke Bu indri. Ehmm... ternyata bu Indri nyambut aku dengan baik sekali seperti biasanya, Alhamdulilah... hehe... Kami ngobrol sebentar trus bu Indri kasih aku gaji aku dan sebotol sirup serta kue hari raya. Waahh... aku kaget, gak nyangka banget akan dapat ini semua... Hem.. Bu Indri baik banget sih, padahal aku ngelesi putranya belum ada dua bulan. Dan aku ngucapkan terima kasih berulang-ulang, bukan karna dikasih sirup dan kue (kalo itu sih ibuku juga udah beli), tapi aku seneng karna perhatiannya...

Akhirnya aku pulang (masih gerimis) dengan hati yang sueeneeng...

Kamis, 10 September 2009

A New Day Has Come




A new day has...come


I was waiting for so long
For a miracle to come
Everyone told me to be strong
Hold on and don't shed a tear


Through the darkness and good times
I knew I'd make it through
And the world thought I had it all
But I was waiting for you


Hush, love


I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come


Where it was dark now there's light
Where there was pain now there's joy
Where there was weakness, I found my strength
All in the eyes of a boy


Hush, love


I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe
I've been touched by an angel with love
Let the rain come down and wash away my tears
Let it fill my soul and drown my fears
Let it shatter the walls for a new, new sun
A new day has...come


A new day has...come
Ohhh, a light... OOh

Senin, 07 September 2009

Learning disabilities

Learning disabilities atau kesulitan belajar adalah suatu kondisi ketidakmampuan belajar pada anak yang disebabkan Disfungsi Minimal Otak (DMO). Penderita DMO secaraumum tingkat intelegensinya masih tergolong rata-rata. Gangguan yang disebabkan DMO misalnya gangguan perkembangan membaca (disleksia), gangguan perkembangan menghitung (diskalkulia), gangguan perkembangan bahasa (disfasia), gangguan perkembangan keterampilam motorik (dispraksia), gangguan pemusatan perhatian atau anak hiperaktif serta gangguan memori atau daya ingat. Gangguan ini menyebabkan keterlambatan pada anak dalam menguasai keterampilan tertentu.
DMO dapat terjadi karena:
  1. Kehamilan yang mengalami perdarahan
  2. Infeksi kuman atau virus
  3. Ibu hamil yang perokok atau peminum alkohol
  4. Ketika lahir kekurangan oksigen
  5. Lahir premature
  6. Berat badan lahir rendah
  7. Lahir dengan kelainan letak
  8. Lahir dengan bantuan alat
  9. Kejang-kejang yang berlangsung cukup lama
  10. Trauma atau benturan pada kepala
  11. Tumor otak
  12. Keturunan
Untuk selanjutnya, aku akan membahas empat gangguan saja yaitu disleksia, diskalkulia, disfasia, dan dispraksia.

Memburu Novel Mira W

Tahun 90-an akhir adalah tahun-tahun aku tergila-gila sinetron Indonesia. Waktu itu menurutku, sinetron Indonesia masih bagus, alami, menghibur, dan menyuguhkan cerita lembut yang jauh dari kesadisan atau kekejaman yang sering ditampilkan di sinetron Indonesia zaman sekarang. Saat nonton sinetron-sinetron itulah, aku sering melihat sebuah cover novel yang ditampilkan saat sinetron akan dimulai. Saat itulah pertama kali aku tau ada seorang penulis novel yang bernama Mira W.
Dan keinginanku membaca novel Mira W. bisa terealisasikan saat aku jadi siswa baru SMA. Mulailah aku menulusuri perpustakaan baruku. Dan kutemukan tiga buah novel Mira W. Wuaah..senengnya!
Judulnya:
  1. Bilur-bilur penyesalan
  2. Kuduslah Cintamu, Dokter
  3. Relung-relung Gelap Hati Sisi
Yang paling membekas di benakku adalah saat aku membaca Kuduslah Cintamu, Dokter. Novel ini bener-bener bagus! Aku seperti bias merasakan perasaan Mesi, tokoh utama dalam cerita novel itu, yang mempunyai rasa cinta untuk dr. Stefan namun harus dipendamnya sekian lama karena dr. Stefan telah beristri, dan dia harus rela menikah dengan Ari, lelaki yang gak dicintainya, untuk menutupi gosip miring tentang hubungannya dengan dr. Stefan.
Aku jadi semakin penasaran dengan novel Mira W. yang lain. Mulailah aku mencari tau di mana tempat-tempat persewaan novel di jember. Aku tanya ke teman-temanku. Dan telah kukantongi dua alamat persewaan novel.
Pulang sekolah langsung kulajukan sepeda motorku ke tempat pertama. Tempatnya jelek! Tapi yang terpenting adalah isinya. Aku menemukan banyak novel di sini. Aku cari…cari lagi…cari terus… Nah lho! Kok gak ada?! Ehm, mungkin di belakang sana.
Horee!! Ini dia novel Mira W. Banyak banget! Tapi kok… Di sini ternyata adanya novel-novel Mira W. yang terbitan awal-awal, yang covernya bukan gambar bunga melainkan gambar orang. Wuih, keliatan banget lawasnya! Tapi gak apa-apa yang penting isinya. Dan karna novel-novel ini adalah novel lawas yang sudah ditaruh di rak paling belakang, harga sewanya jadi murah juga…sekitar Rp 1.000,00 per novel. Huah…tambah seneng!
Selama beberapa hari aku terus menyewa di tempat itu sampai gak kutemukan lagi novel yang belum ku baca. Setelah ku lahap habis semua novel Mira W. di tempat itu, aku mulai menelusuri tempat persewaan kedua. Dan betapa kagetnya aku…di sana berjajar-jajar novel Mira W. edisi terbaru dengan cover bunganya. Tapi harganya ternyata sesuai dengan kondisi novelnya. Harga sewanya mulai dari Rp 3.000,00 sampai Rp 5.000,00. Hiks!
Tempat ketiga adalah perpustakaan daerah. Aku harus jadi anggota perpus dulu sebelum bisa pinjam. Setelah itu aku baru pinjam dua novel setiap minggunya.
Alamat ketiga tempat novel Mira W. bersarang:
  1. Persewaan novel dan komik yang aku gak tau apa namanya, di Jalan Hayam Wuruk Jember, nomer berapa aku gak tau juga, tapi yang pasti tempat itu ada di depan post polisi yang bersebelahan dengan Hotel Bandung Permai Jember.
  2. Persewaan TOP, di Jalan Jawa 7 Jember.
  3. Perpustakaan Daerah Jember, di Jalan Letdjen Panjaitan No.49 Jember.

Kamis, 03 September 2009

Anak Berkebutuhan Khusus

Ehmm.. Ini hari ketiga aku kuliah setelah libur awal puasa. Hari pertama kuliah memang membosankan. Apalagi banyak dosen yang gak hadir, melalaikan kewajibannya begitu saja. Yang rugi mahasiswanya donk! Tapi aku agak terhibur di hari kedua karna ada mata kuliah baru yang berhubungan dengan psikologi anak. Nama mata kuliahnya Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Awalnya sih bingung, tapi setelah aku cari penjelasannya di internet, akhirnya aku mengerti dan aku tertarik.

Sebelum belajar tentang pendidikannya, aku perlu tau lebih dulu tentang arti anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan kemampuan dengan anak umum lainnya yang perbedaan itu tidak selalu dikaitkan dengan keterbelakangan mental, emosi, atau kelainan fisik. Yang termasuk dalam anak berkebutuhan khusus adalah tunanetra, tunagrahita, tunarungu, tudaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, atau anak dengan kelainan kesehatan.

Keterangannya cukup sampai di sini. Lebih lanjutnya, aku harus kuliah dulu sampai selesai..

Rabu, 02 September 2009

Kedua

Ini kedua kalinya bikin blog...

Ehmm.. Semoga kali ini gak males lagi nulis...

Sampe sini dulu lah..