Judul : Memori
Penulis : Sirhayani
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit : Maret 2018
Blurb
Pertemuan Amanda dan Athaya membuat Amanda berpikir bahwa cowok itu
adalah seseorang yang pernah hadir di hidupnya semasa kecil dulu. Athaya juga
berpikir sama tentang Amanda. Namun, mereka tidak akrab dan menjalani kehidupan
masing-masing di SMA.
Hingga akhirnya di tahun kedua di SMA, Amanda dan Athaya mulai dekat
karena pertemuan mereka di suatu malam. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam
tanpa menguak masa lalu. Kedekatan itu pula yang membuat Amanda dan Athaya
yakin dengan perasaan mereka masing-masing.
Namun, kehadiran Gia dan satu keinginan papa Athaya membuat Athaya
harus memilih pilihan yang menjadi penentu masa depannya nanti.
"Jika aku tidak ditakdirkan untukmu lalu kenapa hatiku
mengatakan bahwa akulah takdirmu?"
Aku beli novel ini karena udah baca versi wattpadnya yang jujur aja
bikin baper tingkat akut. Meskipun penulisnya udah bilang bahwa konflik
utamanya yang notabene konflik 17+, akan dihapus, tetep aja aku penasaran.
Setelah baca versi cetaknya, dibilang kecewa nggak juga sih. Aku
nggak kecewa. Tapi karena bisa membedakan antara wattpad dan cetak akhirnya aku
kayak baca versi lain meskipun konflik yang lain tetep sama. Beda aja rasanya.
Aku tahu kenapa konflik utamanya dihapus. Mungkin karena genrenya
teenlit kali ya. Jadi biar kemurnian teenlit itu tetep terjaga. Tapi coba aja
bandingkan sama novel Ken Terate yg berjudul Dark Love. Udah tahu kan ya kalau
itu termasuk novel teenlit meskipun di dalamnya ada penggambaran detail gimana
si prince memuja tubuh tokoh ceweknya. Ya intinya kembali kepada keputusan
penerbit. Dan juga kerelaan penulisnya. Tapi novel ini tetep keren kok. Kenapa?
Karena karakter Manda itu gampang baperan. Jadi bikin pembaca juga baper.
***
Novel ini diawali dengan kisah Amanda dan Athaya ketika masih kecil.
Mereka sempat mengenal sesaat hingga akhirnya Athaya mengikuti orang tuanya
pindah rumah.
Selanjutnya menceritakan Amanda pada saat SMA. Gadis itu termasuk
gadis yang ceria jika bersama teman-temannya. Tapi cerianya langsung hilang
saat bertemu dengan Athaya, teman masa kecil sekaligus teman kakaknya. Mungkin sikap
canggungnya karena sifat Athaya yang pendiam dan terkesan cool ya. Sedangkan Amanda
diam-diam juga sedikit terpesona. Mereka sempat dekat sesaat hingga dia kedatangan
teman baru di kelas bernama Gia. Gia bukan hanya kenal dekat dengan Athaya,
namun juga berhasil merebut perhatian sahabat-sahabatnya.
Ada 4 tokoh yang menurutku berperan penting.
Amanda, gadis yang ceria namun bisa juga banyak diam jika sudah
berhubungan dengan cowok. Mungkin karena dia pernah suka sama Putra tapi Putra
lebih memilih gadis lain.
Athaya, cowok yang nggak banyak omong seperti menyimpan misteri.
Bahkan hubungannya dengan Gia pun awalnya nggak ada yang tahu.
Angga, kakak Amanda. Angga sosok kakak yang protektif dan sangat
menyayangi Amanda. Dia bahkan waspada saat tahu Amanda dekat dengan Athaya.
Gia, pada dasarnya sifatnya hampir sama seperti Amanda. Karena itu
mereka susah saling kenal. Dan diam-diam seperti nggak saling suka.
***
Ini bukan novel teenlit biasa. Perasaan yang hadir antara Amanda dan
Athaya begitu dalam. Sayangnya ada pengganjal di antara mereka yaitu Gia, gadis
yang dipilih orang tua Athaya untuk mendampingi cowok itu.
Adegan paling kusuka saat Amanda dan Athaya bertemu di kafe dan
berlanjut ke ruang studio musik milik Athaya. Dari sanalah mereka semakin dekat
dan timbul perasaan ganjil yang dulunya hanya mereka sampaikan melalui sorot
mata.
Prolog dan epilog menggunakan masa ketika mereka masih kanak-kanak,
mereka pernah bertetangga. Plotnya tertata dengan rapi dan gaya bahasa yang
digunakan mudah dipahami serta dialog menggunakan bahasa remaja pada umumnya.
Buat kalian yang suka teenlit dengan kisah perasaan dalem banget, kalian bisa
baca ini. Soalnya bikin baper.
Jadi Sirhayani termasuk salah satu penulis teenlit favoritku. Beberapa
novelnya yang pernah kubaca adalah True Stalker, Persona, dan Delusi. Sekarang
yang on going di wattpad berjudul Fragmen, kelanjutan dari Delusi. Kalian suda
baca yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar