Jumat, 19 Oktober 2018

LAGUNA

Judul               : Laguna
Penulis             : Iwok Abqary
Tebal               : 232 halaman
Tahun              : 2013
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Blurb

Keindahan Blue Lagoon resort berhasil menyembuhkan luka hati Arneta setelah putus dari Galang. Setidaknya itulah yang dirasakannya sampai kemunculan Mark, sang general manager baru. Ketenangan Arneta terusik karena sikap dingin cowok blasteran itu. untuk pertama kalinya ada orang yang berani menegur keterlambatan Arneta, meremehkan kinerjanya, dan mempermalukannya di depan para staf.

Kekesalan Arneta semakin menjadi karena statusnya sebagai anak pemilik Blue Lagoon Resort tidak bisa memuluskan rencananya untuk mendepak Mark. Perang dingin di antara mereka berujung pada sebuah pertaruhan terbesar dan ternekat yang pernah diajukan Arneta. Pertaruhan yang perlahan-lahan membuka sisi asli pribadi Mark. Pertaruhan yang membawa Arneta kembali bertemu Galang.

Laguna biru kesayangannya tak lagi tenang. Luka hati Arneta yang lama terkubur kini terusik lagi dengan kehadiran Galang. Namun, ketikan mantan kekasih yang dulu sangat dicintainya itu melamarnya di tepi laguna, kenapa Arneta justru memikirkan sosok lain?


Novel yang oke banget. Dari awal membaca disuguhkan dengan bahasa yang kerena berkualitas. Sebenarnya dari membaca blurb saja sudah tahu Arneta akan memilih siapa. Tapi tetap saja membaca lembar per lembar membuat pembaca semakin ingin tahu bagaimana proses pertaruhan yang mengancam karir Arneta.

Mark, si general manager yang selalu mengesalkan Arneta, punya cara tersendiri untuk menarik perhatian gadis itu. Dan sepanjang membaca cerita ini, meskipun tidak digambarkan seperti apa sosok Arneta, melalui bahasa yang terangkum, penulis berhasil membuat pembaca membayangkan bahwa sosok Arneta itu cantik dan simple.

Satu hal yang membuat menarik sampai tertawa adalah saat Arneta terpergok memotret Mark diam-diam. Tidak bisa bayangkan betapa malunya Arneta yang notabene sangat membenci Mark tapi ketahuan memotret lelaki itu. setelahnya, Mark meledeknya dan membuat Arneta semakin kesal.

Penasaran? Silakan baca novelnya ya.

CINTA AKHIR PEKAN

Judul               : Cinta Akhir Pekan
Penulis             : Dadan Erlangga
Tebal               : 344 halaman
Tahun              : 2015
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Blurb

Arlin yakin ia telah diperkosa!

Setelah menginvenstigasi dan menginterogasi keempat teman prianya yang menginap dan berpesta di suatu akhir pekan, semua punya alibi yang meyakinkan bahwa mereka bukan pelakunya. Lalu siapa?

Dunia dan masa depan Arlin runtuh dalam semalam. Ia bahkan sempat memutuskan akan mengakhiri hidupnya karena tak sanggup menanggung aib dan malu.

Ketika akhirnya salah seorang mengaku sebagai pelakunya dan bersedia bertanggung jawab, Arlin tak serta merta percaya. Arlin mengenal pria itu sejak di bangku SMP, dan dia terlalu baik untuk melakukan hal sebejat itu.

Ironisnya, Arlin harus menerima pernikahannya agar benih yang ia kandung tidak dicap sebagai anak haram. Arlin bertekad melampiaskan kemarahannya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai neraka bagi pria itu. Hingga sebuah rahasia tersibak membuat Arlin percaya bahwa cinta yang tulus benar-benar ada.



Sejak lembar pertama membaca novel ini sudah merasa nyaman dan suka karena langsung dihadapkan oleh konflik Arlin yang baru saja diperkosa tapi dia tidak tahu siapa yang telah melakukannya karena pada saat itu Arlin sedang dalam keadaan setengah sadar.

Penulis bisa membuat pembaca betul-betul merasakan kekalutan Arlin yang ketakutan sekaligus kebingungan dan keadaan memaksa keempat teman lelakinya untuk tahu tentang aib yang telah menempel pada dirinya hanya untuk mencari tahu siapa pelakunya.

Sebenarnya pada lembar-lembar pertama, pembaca sudah digiring untuk menebak siapa pelakunya. Tapi meskipun pembaca sudah tahu, pembaca tidak akan bosan karena konflik terus berjalan perlahan namun menarik. Jangan berpikir cerita ini seperti drama sinetron meskipun ada bagian cerita tentang pernikahan yang terpaksa dan mertua yang nyinyir. Dijamin, novel ini menyuguhkan cerita yang indah.

LUKISAN KEEMPAT


Ini novel karya Rina Suryakusuma. Diterbitkan oleh GPU pada tahun 2010. Novel ini salah satu dari sekian banyak novel yang kukoleksi. Awalnya aku suka novel Amore penerbit GPU. Dan nyangkutlah pada novel ini. Setelah itu aku jatuh cinta sama novel-novel karya Rina Suryakusuma yang lain. Dulu sih nggak terpikir buat mereview, tapi tak ada kata terlambat untuk mengungkapkan kerennya novel ini. Aku akan ulas sedikit ya.

Sebagai pramugari maskapai penerbangan Internasional Corissa Airlines, tidak seorang pun mengira Natasya Petra Rahadian memiliki tiga fase kehidupan yang membuat gadis itu terluka karena cinta.

Dimulai dari ayahnya yang meninggalkan Natasya bersama ibu dan adiknya. Kekasih masa kuliah yang menduakannya dengan sahabat karibnya sendiri. Dan terakhir, pilot yang dekat dengan dirinya ketika menjalani pelatihan berselingkuh dengan teman sekamarnya.

Natasya beesumpah takkan jatuh cinta lagi. Sampai ia bertemu Craig Hayden, penumpang Corissa Airlines yang menyebalkan. Sementara Craig sudah tertarik pada Natasya yang begitu menawan hati saat pertama kali ia memandangnya.

Entah bagaimana Craig tahu, Natasya memendam luka dalam hidupnya. Ia bertekad akan menyingkap kabut tersebut, memberi Natasya siraman kasih sayang, dan mengembalikan kepercayaannya kepada cinta.

Mampukah Craig membuktikan bahwa ia layak masuk dalam kehidupan Natasya? Bisakah Craig mewujudkan tekadnya untuk menjadi bagian dari lukisan hidup Natasya yang keempat, sekaligus yang terakhir?



Hal yang perlu diacungi jempol dari karya Rina Suryakusuma adalah ceritanya tidak hanya mengulas tentang cinta. Tapi juga impian, karir, dan keluarga. Seperti pula dalam novel ini. Patah hati yang dirasakan Natasya tidak lantas membuat gadis itu patah semangat. Natasya justru mengalihkan rasa kecewanya terhadap ayah dan mantan kekasihnya kepada hal yang bermanfaat yaitu menggapai impiannya.

Ketika impian sudah berada dalam genggaman, cinta yang sesungguhnya turut hadir. Meski awalnya Natasya menolak karena tidak ingin sakit hati lagi, tapi Craig, lelaki yang dikenalnya di dalam pesawat, pantang menyerah mengejarnya.


Pada akhirnya Natasya bisa melihat bahwa masih ada cinta yang tulus dari seorang lelaki. Tidak semua cinta lelaki itu akan menyakitkan dirinya seperti yang sudah-sudah. Jadi sudah jelas bahwa novel ini happy ending.

Happy Reading.

MERAH JINGGA LANGIT AMSTERDAM



Ini novel karya Sandra D. yang terbit tahun 2014, penerbit GPU. Sudah lama punya novel ini tapi baru hari ini pengin mereview.

Semula kania menduga bos barunya pria separuh baya, ubanan, dan berperut buncit. Tapi saat pertama kali bertemu, Kania terperangah mendapati pria dengan wajah indo yang memikat, hidung mancung, sorot mata tajam dinaungi alis yang kelam.

"Adrian Hanson," katanya sambil menjabat tangan Kania.

Kania berusaha keras mengabaikan pesona pria itu. Apa kata orang jika sang asisten berani-berani menyukai sang presiden direktur? Lagi pula, laki-laki kan selalu bikin sakit hati! Hingga kecelakaan yang menimpa Adrian Hanson memaksa Kania terlibat sandiwara yang dirancang pria itu dan merobohkan sekat formalitas di antara mereka.

Ketika mendapat kesempatan menghadiri konferensi di Paris sekaligus menemui Adrian untuk mengurus dokumen perusahaan, Kania terbelit dilema: mengizinkan Adrian mengetahui perasaannya atau membiarkan langit merah jingga di atas kota Amsterdam menelan rahasia cinta yang ia simpan rapat-rapat.



Ini kisah cinta yang lembut dan perlahan dalam menggapainya. Kania selalu menahan perasaan dan Adrian tidak segera menyatakan cinta.

Ini kisah cinta yang manis. Adegan-adegannya membuat saya tersenyum saat membacanya dan ada pula beberapa kalimat yang perlu saya ulang saat membacanya..

"Aku sudah berulang kali bilang tidak, Adrian. Di restoran waktu kita makan siang, lalu kemarin malam, aku juga sudah bilang tidak. Aku tidak memercayai apa yang kamu inginkan dariku, dan sekarang pun tetap tidak percaya. Jadi kenapa kamu belum juga menghentikan semua ini? Kamu ingin bermain-main dengan perasaanku, kan? Ingin mempermainkan aku saja, kan? Kemudian ketika kamu tahu aku jatuh cinta padamu, kamu akan meninggalkanku begitu saja. Iya, kan?"

"Kamu mau pertanyaan mana yang kujawab lebih dulu?"

"Kamu sengaja mencari kesempatan untuk menciumku?"

"Tidak. Itu hanya spontanitas. Anggaplah sebagai hadiah atas kemenanganku di pertandingan kecil kita tadi."

Jawaban Adrian bikin jengkel kan? 😄😄


Selasa, 02 Oktober 2018

Novel Sayap Mungil Lolita

Ini penampakan novel pertamaku 'Sayap Mungil Lolita', pemenang kedua lomba novel remaja yang diadakan oleh Lumiere Publishing.


Berawal dari mimpi untuk menjadi penulis dan menghasilkan banyak novel, aku awalnya tidak tahu harus memulai dari mana. Bersyukur akhirnya menemukan sebuah grup penulisan di facebook, yang pada akhirnya membuatku berani untuk menulis cerita yang sempat mangkrak di laptop. Ternyata respon pembaca begitu antusias dan hal itu membuatku lebih bersemangat untuk menghasilkan cerita baru.

Ketertarikan pembaca pada ceritaku pada akhirnya membuat aku percaya diri untuk mengikuti lomba cerpen di beberapa penerbit kecil. Dalam satu tahun Alhamdulillah aku bisa menjadi kontributor dalam lima lomba. Buku antologi cerpen yang tercetak selalu aku beli sebagai koleksi bahwa di dalamnya ada datu cerpenku.

Setelah yakin dengan kemampuan menulisku, aku membelokkan setir ke lomba novel. Lomba novel pertama yang aku ikuti adalah lomba novel teenlit di penerbit twigora. Sayangnya aku tidak lolos. Tapi hal itu tidak membuatku patah semangat. Lomba novel kedua yang aku ikuti adalah lomba novel dengan tema bebas yang diadakan oleh ellunar publishing. Sayangnya lagi-lagi aku tidak lolos.

Pengalaman gagal untuk kedua kali dalam perlombaan novel itu membuat aku instrokpeksi diri, apa yang salah dengan tulisanku?

Pada kesempatan itu juga aku memulai dengan hati-hati. Dimulai dengan membuat premis yang fokus terhadap cerita yang akan kubuat dan membuat outline yang rapi. Rapi dalam arti dimulai dari pengenalan tokoh dan masalah, klimaks, lalu penyelesaian. Dan Taraaa... akhirnya namaku muncul sebagai pemenang juara kedua dengan judul Sayap Mungil Lolita.

Puji syukur aku ucapkan kepada Allah karena telah membuka jalanku menuju dunia penulisan yang pernah aku impikan. Apalagi setelah itu untuk membantu mempercantik naskah alias mengedit dan merevisi, aku berkenalan denga editor yang sangat baik hati bernama Nurul Cahaya. Aku ucapkan banyak terima kasih kepada Mbak Aya atas segala bantuannya sehingga novelku bisa diterbitkan pada bulan Agustus 2018.



 

Jumat, 09 November 2012

Perdarahan 1

Tahun ini menjadi tahun membahagiakan sekaligus mengerikan dalam hidupku. aku tak pernah membayangkan sebelumnya jika aku akan diberi cobaan seberat dan semenakutkan ini. dulu aku selalu membayangkan bahwa momen kelahiran adalah suatu momen yang mengharu biru, tak akan pernah bisa diuraikan dengan kata-kata kebahagiaan yang melingkupi setiap wanita.

Tepat pada tanggal 20 Agustus 2012, seperti dugaan bidan dan dokter tempat di mana aku memerikasakan kandunganku, pada tanggal itulah prediksi kelahiran bayiku. rasa sakit yang timbul di pinggang bagian belakang membuatku tak bisa tidur malam selama tiga hari. karena setiap kali kontraksi itu datang, mataku akan terbuka seketika dan tak pernah bisa terlelap. dan kontraksi itu bukan datang lima menit sekali seperti yang orang lain rasakan ketika masih pembukaan satu. rasanya saat itu, hanya beberapa kali tarikan napas, kontraksi kembali hadir sampai membuatku tak bisa melakukan apa-apa karena kaki menjadi lemas.

Bertepatan dengan hari raya kedua idul fitri, aku dibawa ke rumah praktek bidan yang ternyata bidan tersebut sedang bersilaturahmi kepada saudaranya sehingga aku harus mencari bidan lain. sayangnya karena bertepatan dengan hari besar, lagi-lagi bidan yang kedua juga tak ada. pilihan terakhir akhirnya aku dibawa ke puskesmas yang entahlah kenapa sangan sepi sekali. hanya ada seorang wanita dan keluarganya yang baru saja lahiran dan hendak pulang.

Bidan yang bertugas hanya satu orang yang kebetulan sedang hamil juga. aku tak pernah membayangkan akan melahirkan di puskesmas karena pandangan orang tentang pelayanan di puskesmas yang masih jauh dari kata baik. tapi aku tak punya pilihan lain selain mengaduh kepada ibu dan suami. sedangkan bidannya tidak melakukan apa-apa dan tidak memberi anjuran apa-apa supaya pembukaan menjadi lebih cepat. bidan tersebut hanya tidur sepanjang hari.

Ini adalah proses kelahiran pertama bagiku. katakanlah aku masih belum berpengalaman dan tak tahu apa yang harus kulakukan. hingga menjelang sore tak ada perubahan apa pun, aku meminta dikirim paksa ke rumah sakit. keluargaku mengiyakan saja karena sudah tak tahan melihat penderitaanku. lalu mulailah sebuah drama yang jika mengingatnya aku ingin tersenyum miris.

Aku meminta dikirim ke rumah sakit A dengan dokter B. si bidan kemudian menelepon tapi selalu keluar dari kamarku. kemudian dia masuk lagi dan bilang kalau dokter B sedang piket di rumah sakit C dan tidak bisa dipanggil. lalu aku memilih dokter D tetap di rumah sakit A. lagi-lagi bidan itu keluar dari kamar (baru aku sadari setelah beberapa bulan setelahnya kalau bidan itu hanya pura-pura menelepon). setelah kembali, dia bilang kalau dokter D sedang ke luar negeri. aku dan keluargaku pun bingung.

Dalam kebingungan kami, bidan mengusulkan untuk membawaku ke rumah sakit E (pada akhirnya aku tahu kalau dia bekerja sama dengan rumah sakit E, mungkin dia akan dapat komisi kalau membawa pasien kesana. entahlah). aku pun menurut saja karena tidak tahu harus melakukan apa.

Aku tak akan menceritakan lagi seperti apa perjuanganku melahirkan hingga harus berbaring di atas meja operasi, karena sudah pernah kuceritakan di post sebelumnya. kali ini aku akan bercerita tentang pendarahan tiba-tiba yang menimpaku setelah sekitar dua puluh hari pasca operasi.

Tepatnya pukul tiga sore, darah mengucur deras seakan tak berhenti sampai membuat tubuhku lemas. aku menghabiskan banyak air di kamar mandi karena darah yang terus mengalir seperti kran air yang dibuka. tak ada rasa sakit sama sekali yang kurasakan tapi ketakutan dan kecemasan tentang alasana mengapa tubuhku seperti ini yang membuatku tak kuasa untuk keluar dari kamar mandi.

Setelah aku menceritakan apa yang baru saja terjadi, keluarga menyuruhku ke bidan dan bidan mengatakan bahwa itu suatu yang langka. jika terulang kembali sebaiknya aku harus ke rumah sakit. aku sedikit tenang karena esoknya tak ada darah lagi yang keluar. tapi satu minggu kemudian, darah kembali mengucur deras dan membuatku lemas karena tubuhku hampir kekurangan darah. seperti terjadi musibah yang sangat besar, aku diangkat oleh beberapa orang dan dibawa ke rumah sakit E, tempat di mana aku dioperasi. dalam hati aku benar-benar pasrah dengan apa yang akan terjadi. jika memang usiaku hampir saja usai, aku akan menerima dengan pasrah. tapi Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup.

Di rumah sakit, bukannya langsung ditangani, aku malah dimarahi karena telat untuk kontrol pasca operasi. aku bukan berniat untuk tidak kontrol, tapi jarak rumah ke rumah sakit itu jauh sekali sedangkan keluargaku tidak punya mobil. kami harus menyewa mobil sebelumnya. aku dan ibuku hanya diam saja ketika disindir ini dan itu, karena kami membutuhkan pertolongan. meskipun aku datang membayar sendiri tanpa asuransi sedikitpun entah kenapa mereka memperlakukan kami seperti itu. bolehlah mereka menghina kami kalau memang kami dibayari oleh pemerintah misalnya. ini kami bayar sendiri loh!

Akhirnya aku harus ditransfusi darah sebanyak empat kantong. segala macam obat dimasukkan ke dalam tubuhku melalui infus dan dubur, untuk menghentikan perdarahanku. obat-obatan yang mereka jejalkan memang tokcer. perdarahan berhenti seketika. dan tubuhku mulai merasa baik setelah mendapat transfusi darah.

Tiga hari aku opname di rumah sakit dengan biaya sendiri sekitar tiga juta rupiah. aku pikir aku akan sembuh dan tak akan terulang lagi kejadian kamar mandi berdarah. ternyata aku salah. ada kejadian lain yang tak kalah mengerikan. nantikan kisahku selanjutnya dengan judul Perdarahan 2.

Potret Pengajaran di Sekolah

Beberapa hari yang lalu, adikku pulang terlalu sore. ternyata nasih ada latihan KIR, padahal adikku ga pernah ikut. tapi suatu hari ada guru yang masuk kelasnya dan mencari namanya lantas diminta untuk ikut KIR dan hanya adikku saja yang diambil dari kelasnya. waktu aku dan adikku bingung kenapa hanya nama adikku yang dicari. setelah diingat-ingat, ternyata adikku dapat nilai 100 untuk pelajaran matematika saat ujian tengah semester. membanggakan kamu nak! tapi setelah sampai rumah waktu itu, dia menunjukkan kepalanya yang katanya rambutnya habis dipetal sedikit oleh wali kelasnya. bukan hanya itu, gurunya juga menendang kakinya. tapi yang diperlakukan seperti itu bukan hanya adikku tapi seluruh siswa di kelasnya. setelah aku tanya ternyata pada saat pelajaran agama yang gurunya perempuan, siswa-siswanya pada ramai dan celometan. si ibu guru lantas marah dan nangis-nangis sambil melaporkan ke wali kelasnya. dan tahulah kemudian wali kelasnya marah, mungkin karna malu pada guru agama itu. dan sejenak aku marah mendengar cerita adikku, karna yang ramai hanya beberapa orang tapi yang kena batunya seluruh siswa, gak adil kan! lantas aku berpikir, gimana muridnya gak akan tawuran kalau gurunya mengajarkan kekerasan seperti ini?! adikku ini sekolah di salah satu SMK negeri di kotaku. SMK ini dulunya memang terkenal dengan siswanya yang hampir 90% adalah laki-laki. hanya beberapa aja yang perempuan. karna memang jurusan yang tersedia lebih mengarah kepada anak laki-laki. dan sebelum kejadian itu, sudah terdengar kalau SMK ini pernah hampi tawuran dengan salah satu SMA hanya karna gara-gara masalah pacar. sampai-sampai masuk koran segala, dan sekolahnya harus dijaga oleh beberapa polisi. hmmm....

kembali lagi kepermasalahan semula. semua wali murid pasti gak setuju donk dengan kekerasan. jelas gak setuju lah, nah gimana kalau kekerasan itu menimpa anaknya sendiri. apalagi yang paling mengherankan, esok harinya si wali kelas membuat surat pernyataan jika siswa satu kelas mengulangi hal tersebut maka tidak akan naik kelas. dan surat itu akan ditandatangani oleh wali kelas, guru agama, dan guru BK. untungnya guru BK menolak. kalau sampai tidak menolak, waduh, mending pindah sekolah aja deh dek! aku masih heran kenapa si bu guru agama itu sampai menangis di depan siswa. kelihatan gak ada wibawanya kan?! seharusnya dari awal harus sudah mengerti siapa yang akan dididiknya. kalau memang satu kelas isinya anak laki-laki semua, seharusnya harus sudah siap dengan segala trik cara mendidik dan mengajar. kalau mengatasi kelas yang ramai aja menangis apalagi masalah yang lebih berat. saya pikir karna saya juga seorang guru, seorang guru bukan hanya pintar mentransfer ilmunya ke kepala siswa tapi juga harus berusaha belajar cara menangani permasalahan siswa. dan pak guru wali kelas, kenapa harus pake kekerasan, sampai main tendang-tendangan. sadar gak sih kalau menendang seseorang berarti mengajari orang tersebut untuk menendang orang lain?!