Rabu, 31 Oktober 2012

Cerita Kelahiran Putriku

Hampir 2 tahun rasanya aku gak posting apa pun di blog ini. Sebenarnya banyak sekali cerita yang ingin aku tuangkan... Senangnya hatiku, aku kini memiliki seorang putri kecil yang lucu. Alhamdulilah atas karunia Allah yang memberiku kesempatan untuk memiliki seorang anak yang kuberi nama Mahira Danish Kurnia. Mahira berarti mahir atau cakap. Danish berarti pengetahuan atau bijak. Jadi aku berharap anakku nanti bisa menjadi wanita yang pandai dalam pengetahuan. Bukan hanya pengetahuan sosial tapi juga agama. Kurnia aku ambil dari nama belakang suamiku. Hari rabu tanggal 26 September yang lalu, putri kecilku harus dipangkas rambutnya sampai gundul, tepat satu bulan umurnya. Senang melihat anakku tumbuh sehat. Sekali minum saja sekarang sudah bisa menghabiskan susu 60 ml. Beratnya pun sudah 4 kg lebih. Kalau nggendong cukup lama udah terasa bahu seperti mau copot, padahal orang-orang bilang aku gak boleh angkat berat dulu karna habis operasi caesar.

Operasi ... Ini salah satu peristiwa menegangkan sekaligus membahagiakan dalam hidupku. Menegangkan karna sesungguhnya aku ragu dan takut, membahagiakan karna sebentar lagi aku akan bertemu dengan putri tercinta. Berawal pada tanggal 12 Agustus 2012, aku mengeluarkan bercak darah, aku pikir aku akan melahirkan, padahal tanggal perkiraan kelahiran 20 Agustus 2012. Tapi setelah konsultasi dengan bidan, ternyata belum waktunya. Pada bulan itu bertepatan dengan bulan ramadhan, setelah 20 hari sebelumnya aku puasa, akhirnya aku gak bisa puasa lagi. Pada hari Jumat 17 Agustus aku mulai merasakan sakit yang teratur, tapi bukan mulas di perut, tepatnya di pinggang. Semalaman aku gak bisa tidur karna sakit, tapi aku bisa tahan. Sampai hari minggu pagi, semua anggota keluarga merayakan hari idul fitri, aku pun masih sempat silaturahmi sama suamiku, tapi ya Tuhan.. pinggang tambah sakit sampai jalan aja susah. Apalagi semalaman aku gak bisa tidur lagi, dan masih berlanjut ke malam selanjutnya aku pun gak bisa tidur. Kalau dihitung, aku udah 3 hari 3 malam gak tidur. Senin pagi tanggal 20 Agustus, ini tanggal perkiraan aku lahiran, jam 6 pagi aku dibawa ibuku ke bidan. Di perjalanan aku pikir udah bukaan 5, eh ternyata setelah diperiksa masih buka 1. Ya Allah... sebegini lamanya dan sakitnya ternyata masih buka 1. Akhirnya pulang deh, dan di rumah, sakitnya tambah bukan main rasanya, tapi yang aku herankan kenapa yang sakit banget pinggang sih, kalau perutnya sih sakitnya biasa aja, aku sama sekali gak mengeluhkan soal perut. Ibu, nenek, budhe, dan suamiku bergantian mijitin pinggangku, eh akunya udah gak tahan akhirnya nangis deh. Jam 10 aku di bawa ke puskesmas karna bidannya lagi pergi, maklumlah hari raya... di puskesmas ada satu bidan yang jaga dan langsung diperiksa baru buka 2, aku pikir kok lama banget ya bukanya. Bidannya bilang ntar sore diperiksa lagi. Aku sih udah gak mau pulang, cape bolak-balik terus apalagi ini pinggang udah ajubilah sakitnya. Sekitar jam 4 sore aku diperiksa lagi dan tau apa hasilnya... tetep buka 2! Ya Allah, selama 6 jam macet di bukaan 2. Aku pikir udah buka 8! Akhirnya aku udah lemes, kami memutuskan operasi.

Mulailah bidan puskesmas menghubungi rumah sakit yang biasa aku datangi untuk USG, tapi karna hari itu hari raya, dua dokternya gak ada! Aku dan keluargaku jadi bingung. Kemudian bidannya usul ke rumah sakit lain, satu-satunya rumah sakit bersalin yang ada di kotaku. Setelah dihubungi ternyata dokternya pun gak ada, tapi nanti malam baru pulang. Ya Allah! Aku masih aja nangis-nangis karna sakit karna bingung pula. Karna gak punya pilihan lain, terpaksa aku pilih rumah sakit yang kedua itu. Sampai di rumah sakit, aku diperiksa dalam lagi, sakitnya ya... ketika diperiksa ya tetep aja buka 2. Padahal dari awal keluarga udah minta operasi, tapi karna aku bisa lahiran normal, akhirnya melalui telpon, dokter menyarankan supaya aku diinduksi atau bahasa umumnya dipacu atau dirangsang. Dan kalian tau gimana rasanya dipacu? Astaga sakitnya booo... dan yang aku herankan dari awal kenapa yang sakit terus aja di bagian pinggang? Kalau bagian perut aku masih bisa tahan. Ibuku terus aja mijitin pinggangku, dan suamiku mulai ngurusin berkas operasi sama bidannya. Setelah cukup lama dipacu, aku diperiksa lagi dan tahu buka berapa... masih buka 4! Akhirnya mulailah aku dipersiapkan untuk operasi pukul 10 malam. Saat masuk ruang operasi aku masih merasakan sakit yang amat sangat, sampai akhirnya, dokter anestesi menyuntikkan obat bius di punggungku, aku merasa hangat dan hilanglah sakit di pinggangku itu... sampai tirai kecil dipasang di atas dadaku, aku belum tau muka dokter kandungan yang akan mengeluarkan bayiku itu. Tau-tau ada perawat yang menggendong bayi berjalan di sampingku lalu masuk ke suatu ruangan, dan bayi itu menangis. Itukah anakku? Aku tersenyum, selamat datang sayang...

Operasi sudah usai, aku dibawa ke ruang pemulihan, dan gak nyangka ketemu teman sekolahku dulu yang sekarang kerja sebagai bidan di RS itu. Rasa dingin belum juga hilang dari ruang operasi sampai di ruang ini. Hausnyaaa bukan main, tapi aku baru diberi minum pukul 11 esok siang. Hari selasa sore sekitar pukul 4, aku dipindah ke kamar perawatan disambut oleh isak tangis ibuku, di sana udah ada ayah, suami, dan ibu mertuaku. Setelah ngobrol sebentar, bayiku diberikan padaku. Ya Allah... lucunya! Alhamdulilah, terima kasih ya Allah telah menganugerahkan putri kecil yang manis...  beratnya 3400 gram dengan panjang 53 cm, cukup gede juga kamu nak! Pipinya tembem dan bibir atasnya itu lho, persis deh kayak bapaknya, hehe. 4 hari mendekam di rumah sakit, hari kamis siang aku udah boleh pulang dan disambut meriah sama nenek di rumah. Malem harinya, saudara-saudaraku banyak yang dateng. Dan entahlah... ketika ketemu sama banyak orang kenapa aku jadi malu karna gak bisa lahiran normal, tapi ya udahlah semua udah terjadi, mungkin emang udah takdirku harus begini. Tapi aku berharap suatu hari nanti ketika Allah masih memberiku kesempatan untuk memiliki putra lagi, aku ingin bisa lahiran normal, istilahnya VBAC (Vaginal Birth After Caesar). Rasanya sampai sekarang belum puas kalau belum bisa lahiran normal. Mungkin buat orang lain, caesar adalah hal biasa, namun bagiku tetep aja aku merasa aneh dan menyisakan perasaan ganjil yang membekas dan belum hilang sampai sekarang. Terkadang aku iri melihat teman-temanku yang mudah lahiran normal. Baru 3 jam dari bukaan 1 udah lengkap, cepet banget prosesnya. Sedangkan aku kesakitan 3 hari dan 12 jam lebih macet di bukaan 2. Terkadang aku menyesal kenapa aku kurang bersabar dan tidak berjuang lagi untuk lahir normal. Tapi kalau mengingat lamanya sakit yang kurasa, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi... Ampuni aku ya Allah...

Dan terjadilah peristiwa mengerikan di kamar mandi dengan lantai berlumur darah pada hari minggu, satu minggu sebelum acara satu bulanan putriku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar