Jumat, 21 Desember 2018

Novel Lucky To Meet You

Judul : Lucky To Meet You
Penulis : Orina Fazrina
Penyunting : Kartika Indah Prativi
Penerbit : Bhuana Sastra
Tahun terbit : 2018

Blurb

Setiap dari kita mungkin pernah merasa benci kepada diri sendiri, penyesalan, iri dengan yang punya, terganggu dengan penilaian orang lain, hingga membuat kita memilih menutup diri...

***

Rea memilih menjauh setelah pernyataan cintanya ditolak dengan cara yang kejam. Lalu menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Namun siapa sangka, Rea justru bertemu Kevin, yang dijadikan Rea sebagai pelarian. Ia bahkan mengubah penampilannya demi Kevin. Sementara itu, Kevin justru bersikap ketus kepada Rea.

Namun semua itu berubah ketika Rea mengetahui rahasia Kevin, si cowok cantik.

Cerita dimulai dari pindahnya Rea ke Jogja. Di sana dia berkenalan dengan Kevin, cowok yang berwajah ganteng. Sebegitu gantengnya sampai Kevin terlihat cantik. Rea sangat mengagumi wajah Kevin yang menarik karena sebagai gadis, dia merasa jelek, gendut, hitam, dan pesek.

Dari sini saja aku salut kepada penulis karena berani menampilkan sosok cewek yang jauh dari kata sempurna. Ketika biasanya novel-novel ditulis dengan tokoh utama yang sempurna, fisik Rea justru kebalikannya.

Rea bahkan beranggapan bahwa dulu cintanya ditolak karena fisiknya yang minus. Dan ternyata Kevin juga punya masa lalu serupa. Meskipun pada awalnya Kevin kesal dengan kehadiran Rea yang menjengkelkan, tapi pada akhirnya Kevin kangen juga. Nah loh!

Menyenangkan sekali membaca novel ini karena tata bahasanya rapi dan layoutnya juga keren. Banyak sekali quote menarik yang sangat menyegarkan mata. Ini salah satu quote ketika tanpa sadar Kevin kangen pada Rea setelah menyakiti hati gadis itu.

Kita biasanya baru menyadari bahwa hal-hal kecil ternyata penting ketika ia menghilang --- hal. 79

Terkadang kita terlalu sibuk terluka, sampai-sampai tak menyadari bahwa Tuhan sudah mengirimkan orang lain untuk menyembuhkan luka-luka kita --- hal. 83

***

Ini novel yang konfliknya ringan banget. Bahkan hampir nggak terasa. Mengalir begitu saja namun tetap asyik untuk dibaca sampai selesai. Buat kalian yang nggak begitu suka konflik berat, novel ini cocok buat kalian.

Perlu waktu memang untuk menyadari lisan kita ternyata dapat melukai hati orang lain tanpa sengaja. Lantas waktu untuk meminta maaf seakan menjadi sulit dicari sehingga ia menciptakan jarak. Dan hati-hati yang terluka menjadi kering tanpa sempat terobati --- hal. 73

Rasa bersalah membuat Kevin menyadari bahwa Rea berbeda dari seseorang yang pernah dia suka. Rea bersikap apa adanya meskipun gadis itu sangat menjengkelkan. Aku saja jengkel banget sama sosok Rea. Jadi penggambaran penulis tentang Rea itu sangat bagus.

Masalah hati mulai muncul saat hadirnya Andre, cowok yang pernah disukai Rea dan Indah, cewek yang suka pada Kevin. Andre datang untuk mengganggu Rea kembali dan meledek Rea tentang masa lalu mereka. Untung saja Rea sudah melupakan rasa sukanya pada Andre. Kedatangan Andre itu sedikit banyak mengganggu hati Kevin tentang perasaannya kepasa Rea.

Alur yang digunakan adalah alur maju. Dan perubahan dari satu adegan ke adegan yang lain saling berkaitan, nggak ada lonjakan tajam sehingga bisa membuat pembaca bingung.

Ada quote kesukaan lagi nih.

Terkadang menghibur seseorang tak perlu kata-kata manis. Mengatakan kejujuran dengan cara yang sederhana bisa jadi penghibur lara bagi orang lain --- hal. 184


Aku akan bilang kalau novel ini agak lucu ya, bikin pembaca senyum-senyum sendiri saat membacanya. Plotnya juga slow, jadi bisa dinikmati dengan nyaman.

Ada adegan kesukaanku saat Rea dan Kevin belanja bareng. Di pasar itu Rea bertemu kembali dengan Andre. Sayangnya nggak diceritakan detail bagaimana Andre bisa sampai di tempat yang sama dengan Rea. Hanya saja aku suka bagaimana sikap Rea terhadap Kevin. Tegas banget dan memang begitu seharusnya menghadapi sikap Andre yang menjengkelkan.

***

Rea, gadis yang ceria, easy going, pantang menyerah, dan baik sekali. Rea membenci Andre karena Andre pernah mempermalukannya saat dia menyatakan rasa suka pada cowok itu. Tapi pada saat bersama Kevin, Rea pantang menyerah mendekati Kevin meskipun Kevin sangat menyebalkan. Kenapa? Karena Rea tahu bahwa sikap Kevin yang dingin juga karena pernah ditolak cintanya.

Kevin, cowok pendiam, diam-diam perhatian pada Rea karena mungkin awalnya Kevin merasa  senasib pernah ditolak cinta seperti Rea. Jadinya malah memberi perhatian lebih, apalagi saat Andre hadir diantara mereka.

***

Jadi cerita ini secara langsung mengajak kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki. Kekurangan sebesar apapun tidak boleh membuat kita minder justru harus tetap berusaha menjadi lebih baik. Bukan malah terpuruk dan meratapi nasib. Seperti yang dilakukan oleh Rea. Rea tidak lantas minder dan putus asa meskipun cintanya pernah ditolak gara-gara kekurangannya dalam hal fisik. Kenyataannya yang memiliki wajah rupawan seperti Kevin juga pernah ditolak cintanya.

Aku suka dengan sosok Kevin yang tidak sepenuhnya kesal dan benci dengan kehadiran Rea. Cowok itu meski lamban bisa merasakan sisi baik Rea. Aku juga suka dengan kehangatan keluarga Kevin. Mama dan papa Kevin yang sangat baik menghadapi Rea. Sayangnya cerita tentang keluarga Rea terlalu sedikit.

Aku suka endingnya yang bahagia. Karena aku memang suka happy ending. Menurutku kehidupan manusia itu tidak selamanya dalam kesedihan, namun kebahagiaan juga bertaut di dalamnya. Dan cerita ini ditutup dengan kisah yang manis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar